loader-loop loader-loop
Memproses Permintaan Anda Terima kasih sudah menunggu. Mohon untuk tidak menutup atau memuat ulang halaman ini.

untuk mengaktifikan message tambah addClass active-message_header pada div alert-message

GARUDA INDONESIA BUKUKAN LABA BERSIH 19.6 JUTA USD DI Q3 TAHUN 2016

Kinerja Keuangan Membaik, Garuda Indonesia Proyeksikan Positive Growth Sampai Akhir Tahun 2016

Jakarta, 31 Oktober 2016 – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (IDX: GIAA) selama Juli hingga September 2016 atau di kuartal ketiga tahun ini berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 19,6 juta atau setara dengan Rp 254,8 miliar (kurs Rp 13.000 per dolar AS), sebagai wujud keberhasilan Perusahaan tahap awal dalam menerapkan strategi jangka panjang melalui program ‘Sky Beyond’ yang salah satunya berfokus pada Return Maximization, disertai penerapan kebijakan efisiensi keuangan perusahaan yang terus berlangsung secara proporsional.

“Pencapaian ini dilakukan berkat kerja keras tanpa henti dalam menjalankan strategi pengembangan bisnis ‘Sky Beyond’ yang berperan penting dalam menghasilkan peningkatan kinerja perseroan pada periode ini. Situasi industri penerbangan memang masih sarat dengan berbagai tantangan, seperti perlambatan ekonomi global yang berdampak pada kondisi pertumbuhan ekonomi nasional namun kami tetap optimis bisa terus melanjutkan pertumbuhan positif yang telah dicapai selama ini hingga akhir tahun 2016,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo di Jakarta, Senin (31/10), kepada wartawan, usai melangsungkan pertemuan rutin Analyst Meeting dengan para investor Garuda Indonesia.

Arif mengatakan, sejak awal tahun 2015, Garuda Indonesia secara konsisten melaksanakan disiplin efisiensi biaya secara proporsional. Kerugian yang sudah diprediksi yang terjadi pada semester awal tahun 2016 ini, diproyeksi dapat diperbaiki pada kuartal berikutnya, dengan upaya peningkatan kinerja di peak season ini. Program efisiensi yang terus dijalankan – namun secara proporsional – dan peningkatan performa di aspek lain seperti operasional, layanan, maupun niaga, dipercaya dapat memberikan proyeksi pertumbuhan positif Perusahaan hingga tahun 2020.

Arif – yang didampingi oleh jajaran direksi Garuda Indonesia dan Direktur Utama anak perusahaan – menambahkan pihaknya juga berhasil meningkatkan pendapatan usaha (total revenues) dari USD 2,845 miliar pada 2015 (Januari-September) menjadi USD 2,865 miliar pada perode yang sama di tahun 2016 ini. Garuda Indonesia Group (termasuk Citilik) juga berhasil meningkatkan jumlah angkutan penumpang sampai dengan kuartal III tahun 2016 ini, yaitu sebanyak 26.043.138 penumpang, meningkat 6,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, yaitu sebanyak 24.551.594 penumpang.

Dari jumlah tersebut, Garuda Indonesia mengangkut sebanyak 17,81 juta penumpang (terdiri dari 14,55 juta penumpang domestik dan 3,26 juta penumpang internasional). Sementara anak perusahaan, Citilink Indonesia berhasil mengangkut sebanyak 8,23 juta penumpang, meningkat hampir 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 6,86 juta penumpang.

Melalui peningkatan fokus kinerja cargo untuk memperkuat bisnis perusahaan di samping angkutan penumpang – seiring pembentukan Direktorat Cargo pada April 2016  – jumlah cargo yang diangkut sampai dengan Q3/2016 ini mencapai 295.217 ton cargo, mengalami peningkatan 14,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 257.304 ton.

Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink (domestik dan internasional) pada periode Januari – September tahun 2016 ini juga mengalami peningkatan mencapai 204.182 penerbangan, meningkat 9,7 persen dibanding tahun lalu yang sebanyak 186.052 penerbangan. Kapasitas produksi (availability seat kilometer/ASK) juga meningkat sebesar 13,3 persen menjadi 43,91 miliar dari 38,75 miliar seat kilometer pada periode yang sama di 2015.

Di tengah beberapa tantangan situasi operasional seperti perpindahan operasional penerbangan domestik ke Terminal 3 Soekarno-Hatta, dan faktor keadaan cuaca yang bersifat force majeur, tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance - OTP) Garuda Indonesia mengalami peningkatan menjadi 90,1 persen selama periode Januari – September 2016 ini, dibanding tahun lalu yang sebesar 88,2 persen. Tingkat isian penumpang (Seat Load Factor - SLF) pada periode ini tercatat mencapai 73,4 persen, dengan utilisasi pesawat sebesar 09:12 jam.

Sejalan dengan program pengembangan jaringan yang berkelanjutan, pada Q3/2016 ini Garuda Indonesia membuka destinasi baru di wilayah timur Indonesia yaitu Nabire, yang dilayani dengan penerbangan dari Biak, dan rute penerbangan ke Maumere yang dilayani dengan penerbangan dari Denpasar. Pembukaan rute baru ini merupakan upaya dalam meningkatkan konektivitas antar kota di Indonesia sekaligus memperkuat jaringan penerbangan di pasar domestik.

Terkait situasi industri penerbangan di kawasan Asia-Pasifik yang tengah mengalami persaingan yang ketat dan mempengaruhi penerbangan domestik maupun internasional, posisi  Garuda Indonesia pada periode saat ini mencatatkan market share sebesar 41,2 persen untuk pasar domestik, sementara market share untuk pasar internasional mencapai 26,7 persen.

"Masih ada waktu untuk memaksimalkan potensi yang ada di peak season akhir tahun ini. Kami optimis pertumbuhan positif bisa terus kami raih di tahun-tahun mendatang, termasuk rencana pengembangan jaringan internasional dalam waktu dekat ini" kata Arif.

Hingga saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan sebanyak 194 pesawat terdiri dari sepuluh pesawat Boeing 777-300ER, 25 pesawat Airbus A330-200/300, dua pesawat Boeing 747-400, 76 pesawat Boeing 737-800NG, 18 pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen, dan 15 pesawat ATR72-600 (total 146 pesawat Garuda Indonesia), dan 40 pesawat Airbus A320 dan 8 pesawat Boeing 737-300/500 (total 48 pesawat Citilink), dengan rata-rata usia pesawat sebesar 4,6 tahun.

Mengenai kinerja services, Manajemen menerapkan program “Excellent Services” yang mengharuskan pengembangan layanan secara berkelanjutan. Hal itu terbukti membuahkan prestasi yang luar biasa, yaitu  awak kabin Garuda Indonesia berhasil meraih penghargaan “The World’s Best Cabin Staff” dari Skytrax (lembaga pemeringkat penerbangan independen di London) tiga kali berturut-turut (hat-trick) sejak tahun 2014 hingga 2016.

Selain World’s Best Cabin Staff,  Garuda Indonesia kembali mempertahankan reputasinya sebagai maskapai dengan layanan bintang lima, di antaranya;  Top 5 World’s Best Airlines in Asia,  Top 10 World’s Best First Class Airlines,  Top 10 World’s Best Economy Class Airlines, dan The Most Loved Airline.

Selain Skytrax, Garuda Indonesia juga meraih penghargaan “Outstanding Food Service by a Carrier” oleh Pax International Magazine, Top 10 World’s Most Favorite Airlines versi TripAdvisor, Best Cabin Services oleh Smart Travel Asia, dan Best First Class Sparkling Wine-Champagne versi Business Traveller.

 

PT GARUDA INDONESIA (Persero) Tbk.

VP CORPORATE COMMUNICATIONS

 

 

BENNY S. BUTARBUTAR


Caption Foto :

GARUDA INDONESIA BUKUKAN LABA BERSIH 19.6 JUTA USD
- (kiri-kanan) Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Helmi Imam Satriono, Direktur Layanan Garuda Indonesia, Nicodemus P Lampe, Direktur Cargo Garuda Indonesia, Sigit Muhartono, Direktur Utama Garuda Indonesia, M. Arif Wibowo, Direktur Operasi Garuda Indonesia, Novianto Heru Pratomo, Direktur Niaga Garuda Indonesia, A. Toni Soetirto, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Garuda Indonesia, Linggarsari Suharso dan Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia, Iwan Joeniarto sedang berbincang seusai acara konferensi pers Analis Meeting Garuda Indonesia Tahun 2016 di Jakarta pada hari ini, Senin (31/10).Garuda Indonesia (IDX: GIAA) selama Juli hingga September 2016 atau di kuartal ketiga tahun ini berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 19,6 juta atau setara dengan Rp 254,8 miliar (kurs Rp 13.000 per dolar AS), sebagai wujud keberhasilan Perusahaan tahap awal dalam menerapkan strategi jangka panjang melalui program ‘Sky Beyond’ yang salah satunya berfokus pada Return Maximization, disertai penerapan kebijakan efisiensi keuangan perusahaan yang terus berlangsung secara proporsional.

skyteam logo

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia pertama yang bergabung dengan SkyTeam

Selanjutnya