Maaf, Kode Promo saat ini hanya tersedia pada website versi desktop, dan belum tersedia pada pemesanan melalui ponsel
Processing your request
Thank you for waiting
Please do not close or refresh this page
In order to comply with the new data protection law, we have adjusted our privacy policy, terms of use, and cookies policy. By continuing to use this website, you understand and agree to our updated privacy policy, terms of use, and cookies policy.
untuk mengaktifikan message tambah addClass active-message_header pada div alert-message
Adisucipto International Airport is the only international airport in Yogyakarta Special Region, and is located in the Sleman Regency. After disembarking in Yogyakarta, visitors immediately feel the authenticity and traditional vibes of Yogyakarta’s subtle and modest culture through the design and infrastructure of the airport, as well as the welcoming gamelan performance. Located just 6 kilometers away from Yogyakarta’s city center, access to and from Adisucipto International Airport rely on various modes of transportations, from cars, motorbikes, and taxis. If you happen to be in a hurry and miss out on getting souvenirs while in Yogyakarta, don’t worry, there are many gift shops in the airport.
Taman Sari merupakan situs bersejarah yang mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Taman Sari sendiri dibagi beberapa bagian yang dulunya berfungsi sebagai tempat pertapaan para Sultan dan Raja Keraton Yogyakarta dan keluarganya. Di tengah-tengah bangunan komplek Tamansari Yogyakarta Anda dapat menemukan kolam kanal air dan sebuah kolam besar. Sedangkan di dalam bangunan terdapat ruang-ruang khusus yang memang disediakan dan digunakan para Sultan. Di Taman Sari Anda akan disuguhkan sisi keunikan dari sebuah desain arsitektur yang bisa dinikmati dari sisi fotografi dan videografi.
Sumur Gumuling
Bangunan Sumur Gumuling terletak di sebuah lorong bawah tanah Taman Sari. Area ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Water Castle Taman Sari. Bangunan ini dulunya sebuah masjid bawah tanah yang berarsitektur Jawa-Portugis dan menyerupai teater melingkar dengan telaga buatan di tengah serta rongga pada kubahnya. Masjid bersejarah ini menjadi salah satu destinasi wisata penting di Kota Gudeg Yogyakarta. Anda bisa menggunakan desain bangunannya yang unik sebagai background untuk berfoto.
Learn About the History of Taman Sari
Kompleks Taman Sari yang menempati lokasi seluas lebih dari 12 hektare berarsitektur dan relief perpaduan antara gaya arsitektur Hindu, Budha, Islam, Eropa, dan Cina itu selesai dibangun pada tahun 1765 Masehi. Sri Sultan Hamengku Buwono I pada saat itu memberi nama masing-masing bangunan agar bermakna yakni Keraton Pulo Kenanga, Masjid Taman Sari dan Pulo Penambung yang terapung di atas air, kolam pemandian dan gedung tempat tidur Sri Sultan dan Permaisuri.
Gunakan sistem permintaan BidUpgrade yang inovatif untuk meraih kesempatan pindah dari Economy Class ke Business Class atau dari Business Class ke First Class sesuai dengan penawaran Anda.