loader-loop loader-loop
Memproses Permintaan Anda Terima kasih sudah menunggu. Mohon untuk tidak menutup atau memuat ulang halaman ini.

untuk mengaktifikan message tambah addClass active-message_header pada div alert-message

OPERASIONAL PENERBANGAN

  • Program Penghematan Bahan Bakar

    Program Penghematan Bahan Bakar merupakan program penghematan pemakaian bahan bakar (fuel) yang telah dan akan terus dijalankan oleh Garuda Indonesia. Melalui program Program Penghematan Bahan Bakar ini beberapa langkah strategis terus dijalankan dan ditingkatkan pencapaiannya.

  • Potable Water Management

    Salah satu cara mengurangi beban pesawat dengan melakukan pengelolaan volume air yang diangkut dalam pesawat yang disesuaikan dengan jumlah souls on board dan waktu tempuh dari setiap penerbangan. Semakin banyak volume air yang diangkut, maka semakin besar konsumsi bahan bakar pesawat. Oleh karenanya diperlukan perhitungan yang cermat dan teliti untuk menentukan berapa volume air yang harus diangkut untuk suatu penerbangan.

  • Optimum Centre of Gravity

    Pengaturan posisi beban pesawat yang optimum sehingga diperoleh konsumsi bahan bakar yang paling efisien.

  • Nearest Alternate

    Kebijakan dalam pemilihan bandara alternate pada setiap penerbangan adalah yang terdekat jaraknya dari bandara destinasi. Dengan pemilihan jarak yang lebih dekat, maka bahan bakar yang dibawa akan lebih sedikit.

  • Cost Index

    Cost Index adalah pengaturan kecepatan pesawat untuk memperoleh efisiensi bahan bakar, dengan menerapkan suatu “nilai speed” tertentu pada masing-masing aircraft type untuk setiap stasiun keberangkatan.

  • ATC Coordination (Direct Routes & Optimum Flight Level)

    Dengan melakukan koordinasi yang baik dengan pihak Air Traffic Controller (ATC), diharapkan pada setiap penerbangan Garuda mendapatkan Direct Routing dan Optimum Flight Level, yang tentunya berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

  • Pilot Flight Technique

    Demikian pula dengan flight technique yang senantiasa dilakukan modifikasi dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, untuk menghasilkan penerbangan yang efisien namun tetap aman dan nyaman.

  • Aircraft Performance Monitoring

    Regular maintenance program dilakukan oleh jajaran Teknik dalam menunjang fuel conservation program. Hal ini terus dilakukan untuk mengendalikan tingkat keborosan mesin pesawat (engine high consume).

  • Optimum GPU Usage

    Optimalisasi penggunaan GPU merupakan upaya mengoptimalkan penggunaan GPU sebagai pengganti Auxiliary Power Unit (APU) di bandara domestik dan internasional untuk pesawat RON (Remain Over Night; Pesawat yang menginap di bandara hingga melewati hari), pesawat penerbangan pertama setelah RON dan untuk pesawat yang transit lebih dari 2 jam.

    Melalui program penghematan bahan bakar, pada tahun 2016 Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan pemakaian bahan bakar sebanyak 41,78 juta liter yang setara dengan 104,21 juta ton CO2.

     

  • Fleet Rejuvenation

    Garuda Indonesia menjalankan program pengembangan armada melalui penyederhanaan dan peremajaan pesawat (fleet revitalization) secara signifikan dengan armada-armada baru seperti Airbus A330, Boeing 737-800NG, dan Boeing 777-300 ER. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi biaya operasi, menurunkan tingkat emisi, serta mengurangi tingkat kebisingan (noise reduction) yang ditimbulkan dari penerbangan. Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, Garuda Indonesia akan mampu meningkatkan efisiensi secara signifikan. Garuda Indonesia menargetkan rata-rata usia pesawat pada tahun 2016, di bawah 6 tahun.

  • Noise Reduction

    Tingkat kebisingan pada setiap pesawat yang akan disewa atau dibeli perusahaan merupakan salah satu item yang dijadikan pertimbangan penting oleh manajemen. Proses perawatan mesin pesawat juga selalu dimonitor dan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan (Company Maintenance Standard) serta standar/persyaratan perawatan pesawat dari pabrik/perusahaan manufaktur masing-masing pesawat.Selain itu, seperti yang disampaikan sebelumnya, peremajaan pesawat selain menurunkan tingkat emisi juga mengurangi tingkat kebisingan yang dapat ditimbulkan dari setiap pesawat. Garuda selalu mengurangi tingkat kebisingan (noise) yang ditimbulkan dari penerbangan pesawat dengan cara memperbarui armadanya secara signifikan dengan A330, Boeing 738 dan Boeing 777 yang memenuhi persyaratan stage 3.

  • Penghematan Energi Listrik

    Garuda Indonesia memahami bahwa bangunan dan gedung merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Untuk itu, bentuk kepedulian dan tanggung jawab kami terhadap lingkungan juga diwujudkan melalui pembangunan area perkantoran ramah lingkungan yang salah satunya melakukan penghematan energi. Dalam rangka mencapai penghematan listrik telah dilakukan berbagai upaya terutama pengaturan penggunaan peralatan:

    • Mengurangi penggunaan cahaya lampu dengan pemasangan dinding kaca.
    • Penataan lampu sesuai dengan letak untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal.
    • Mematikan pendingin ruangan, lampu, komputer, dan peralatan listrik lainnya bila sudah tidak digunakan.
    • Penandatanganan komitmen penggantian lampu LED untuk perkantoran secara bertahap.

Adapun jumlah penggunaan listrik di area perkantoran Garuda City dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

  • Penghematan Air

    Upaya penghematan air dilakukan Garuda Indonesia melalui aspek pengelolaan sumber daya air di seluruh area kerja Garuda Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan mengurangi tingkat debit air dan penggunaan hand wash detector. Dari upaya penghematan energi air yang dilakukan, yaitu dengan mengatur debit air dan menggunakan hand wash detector di toilet di gedung kantor pusat Garuda City Centre maka didapatkan jumlah penghematan air meningkat. Pipa-pipa air bersih di seluruh perkantoran Garuda Indonesia juga secara rutin dipelihara. Setiap tahunnya pihak pengelola aset gedung perkantoran melakukan peremajaan pipa-pipa air bersih, sehingga kebocoran-kebocoran air di pipa tersebut dapat diminimalisir. Hal ini juga menjadi wujud kepedulian dari Garuda Indonesia dalam melestarikan air sebagai sumber daya yang harus digunakan seefisien mungkin. Adapun jumlah pemakaian air di area perkantoran Garuda City dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

skyteam logo

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia pertama yang bergabung dengan SkyTeam

Selanjutnya